Contoh laporan kelompok KKN

loading...




LAPORAN KKN SISDAMAS 2017 KELOMPOK 246 MEMBANGUN BUDAYA GOTONG ROYONG MASYARAKAT KAMPUNG BONGKOK PADAASIH PENULIS : Kelompok 246 PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITITAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG LEMBAR PENGESAHAN Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) oleh kelompok 246 di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat yang berjudul “Membangun Budaya Gotong Royong Masyarakat Kampung Bongkok Padaasih” telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 18 September 2017. Dosen Pembimbing Lapangan Hilman Mangkuwibawa, S.Pd. M.Pd. NIP. 196506031995031002 Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.M.Si NIP. 197210302001121002 PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan hanya kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam, yang telah memberikan taufiq dan hidayah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Salawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman, hingga kami dapat menyelesaikan penyusunan LAPORAN KKN SISDAMAS 2017 dengan judul Membangun Budaya Gotong Royong Masyarakat Kampung Bongkok Padaasih. Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini disusun untuk memenuhi kewajiban mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada mata kuliah semester 7 yang dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah yang telah ditentukan. Penulisan laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dorongan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat: 1. Kedua orang tua yang selalu mendukung baik secara moral maupun material. 2. TIM pembina KKN dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) beserta staff, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sebagai bekal terjun ke lokasi KKN. 3. Bapak Hilman Mangkuwibawa, S.Pd. M.Pd., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah membimbing seluruh kelompok KKN di Desa Padaasih. 4. Bapak Deden Mujijat selaku kepala Desa Padaasih dan seluruh perangkat kelurahan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga seluruh rangkaian kegiatan KKN di Desa Padaasih dapat terlaksana dengan baik dan lancar. 5. Bapak ketua RW 08 Desa Padaasih yang senantiasa selalu mendukung semua kegiatan-kegiatan KKN dan memahami akan kesulitan maupun hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan program kerja KKN Kelompok 246. 6. Kang Acim selaku Ketua Karangtaruna di RW 08 Desa Padaasih yang telah membantu dan mendukung serta berperan aktif dalam terlaksananya program kerja KKN Kelompok 246. 7. Seluruh anggota KKN Kelompok 246 yang telah bekerja sama serta saling membantu selama kegiatan KKN di Desa Padaasih berlangsung. 8. Seluruh warga RW 08 Desa Padaasih yang telah memberikan masukan dan dukungan serta partisipasi dalam setiap program kerja KKN Kelompok 246. 9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan karya tulis mendatang. Semoga karya kecil ini bermanfaat, khususnya bagi kami umumnya bagi para pembaca. Bandung, 13 September 2017 Penulis DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ii PENGANTAR iii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii RINGKASAN EKSEKUTIF ix PROLOG xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Dasar Pemikiran 1 B. Kondisi Umum Desa Pada Asih 3 C. Permasalahan 6 D. Fokus Program 8 E. Sasaran dan Target 10 F. Jadwal Pelaksanaan Program 11 Tabel 1.1 Jadwal pelaksanaan kegiatan kelompok 246 11 G. Pendanaan 15 BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS 17 A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat 17 B. Tahapan Pelaksaan KKN Sisdamas 18 BAB III KONDISI WILAYAH DESA 32 A. Sejarah Singkat Desa 32 B. Letak Geografis 33 C. Kondisi Geografis Desa 34 D. Monografi Desa 36 E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa 41 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 49 A. Kerangka Pemecahan Masalah 49 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Kepada Masyarakat 52 C. Faktor Pendukung dan Penghambat 58 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 61 A. Kesimpulan 61 B. Rekomendasi 62 DAFTAR PUSTAKA 64 BIODATA PENULIS 65 LAMPIRAN 74 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kelompok 246 11 Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Program Menurut Lp2m 12 Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Padaasih 33 Tabel 3.1 Luas Desa Menurut Penggunaan 34 Tabel 3.2 Potensi Air Dan Sumber Daya Air 34 Tabel 3.4 Sumber Air Bersih 35 Tabel 3.5 Kualitas Air 35 Tabel 3.6 Jumlah Penduduk 36 Tabel 3.7 Mata Pencaharian Pokok 37 Tabel 3.8 Agama/Aliran Kepercayaan 37 Tabel 3.9 Tingkat Pendidikan Penduduk 38 Tabel 3.10 Pendidikan Formal 41 Tabel 3.11 Pendidikan Non Formal/Kursus 42 Tabel 3.12 Lembaga Kemasyarakatan 43 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 pembukaan/peneriman peserta KKN 19 Gambar 2.2 sosialisasi awal 20 Gambar 2.3 Rembug Warga dan Refleksi sosial 23 Gambar 2.4 Rembug Warga dan Refleksi sosial 23 Gambar 2.5 pemtaan sosial 25 Gambar 2.6 pemetaan Sosial 26 Gambar 2.7 pengorganisasian masyarakat 28 Gambar 2.8 pengorganisasian masyarakat 28 Gambar 2.9 pelaksanaan Program 30 Gambar 2.10 pelaksanaan Prograam 30 Ganbar 4.1 program kerja bakti 54 Ganbar 4.2 program kerja bakti 54 Gambar 4.3 Tabligh Akbar 55 Gambar 4.4 Tabligh Akbar 56 Gambar 4.5 Tabligh Akbar 56 RINGKASAN EKSEKUTIF Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pemberdayaan masyarakat merupakan pengaplikasian dari salah sau tridarma perguruan tingggi yakni pengabdian. Peserta KKN SISDAMAS UIN SGD Bandung ditugaskan untuk melakukan dua program di lokasi KKN yaitu pengabdian dan pemberdayaan. Pemberdayaan yang dilaksanakan harus sesuai kebutuhan masyarakat setempat dengan terlebi dahulu melakukan proses siklus 1-4. Sedangkan program pengabdian merupakan tugas individu setiap peserta KKN agar ilmu sesuai prodi masing-masing yang didapatkan di kampus diterapkan di masyarakat atau mensosialisasikan keilmuannya kepada masyarakat. Tahapan dalam melakukan kuliah kerja nyata telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara dimana ada empat tahap mulai dari siklus 1- 4. Selama kelompok 246 melakukan tahapan-tahapan tersebut ditemukan berbagai macam masalah yang ada di kampung bongkok desa Padaasih. Permasalahan tersebut muncul dari hasl musyawarah berbagai lapisan masyarakat dan tokoh masyarakat beserta pemerintah RW 08 Padaasih. Permasalahan yang paling mendasar di kampung bongkok adalah budaya gotong royong yang telah hilang di masyarakat. Sehingga perlu penanganan yang intens dan pendampingan terhadap beberapa kelompok masyarakat untuk dibina agar menjadi oenggerak di masyarakat dikemudian hari untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang telah lama hilang. Kelompok 246 memilih karang taruna untuk diberdayakan menjadi sebuah organisasi pemuda yang aktif menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena dengan pemuda yang aktif dalam penyelesaikan yang ada di masyarakat akan mendorong masyarakat umum utnuk ikut andil dlam penyelesaian dalam bentuk program-program yang telah dibuat. PROLOG Kuliah kerja nyata UIN Sunan gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik kemahasiswaan yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Program KKN tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan multi disiplin ilmu oleh mahasiswa. Oleh karena itu pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting dilakukan untuk meluruskan rencana kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah dan kemudian dilakukan evaluasi program kegiatan tiap prodi untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program KKN itu sendiri. Desa Padaasih merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Dengan berbekal potensi serta kemampuan yang dimiliki, sejumlah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan program KKN dimulai dari tanggal 3 Agustus sampai dengan 2 September 2017. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah ingin lebih memberdayakan masyarakat tersebut sekaligus mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di desa Padaasih. Selain itu mahasiswa peserta KKN ikut pula berpartisipasi dalam pelaksanaan program-program yang telah berlangsung atau berjalan sebelumnya di desa Padaasih. Pada akhirnya semoga semua program KKN dengan berbagai aktivitasnya yang diinisiasi oleh mahasiswa dan dilaksanakan oleh masyarakat dapat memberikan sumbangan dan manfaat yang cukup berarti, baik untuk masyarakat desa Padaasih itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang terkait sehingga pada gilirannya dapat tercipta masyarakat desa Padaasih yang berdaya dan sejahtera. BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan KKN Mahasiswa) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih jauh, KKN merupakan bagian dari pembelajaran dengan masyarakat (learning with community) sebagai bentuk pengalaman IPTEKS yang telah dipelajari oleh mahasiswa selama perkuliahan di kampus. Oleh kerena itu, KKN harus berorientasi pada visi UIN Bandung, yaitu “Menjadi Universitas yang unggul dan Kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlaq karimah di Asean tahun 2025”. Sedangkan misi UIN adalah : 1. Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan Asean dalam rangka memperkuat pembangunan nasional. 2. Menyeleggarakan proses perkuliahan, penelitian dan kajian ilmiah dengan bingkai akhlaq karimah berbasis wahyu memandu ilmuuntuk mngembangkan pengetahuan dan teknologi. 3. Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan 4. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan jiwa enterpreneurship dikalangan civitas akademika. Sejalan dengan visi dan misi diatas, pelaksanaan kkn dimaksudkan agar mahasiswa beelajar membantu dan mendampingi masyarakat secara profesional sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat termasuk mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran dikampus sesuai dengan prgram studi (Prodi) masing-masing. Diharapkan, dengan kehadiran mahasiswa ditengah-tengah masyarakat, problem dan kebutuhan nyata masyarakat secara perlahan dan berkelanjutan dapat diselesaikan. Program KKN tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian dilakukan evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. Di lokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, seperti keagamaan, kemasyarakatan dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan, misalnya, masalah tersebut dapat berupa Melek Aksara Al- Quran (MAQ), sedangkan yang terkait dengan masalah sosial-kemasyarakatan dapat berupa Ketahanan Keluarga, Pranata Sosial dan sebagainya. Adapun yang berhubungan dengan masalah pembangunan secara umum dapat berupa disparitas pecapaian Indexs Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), yang indikatornya meliputi Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, dan Indeks Daya Beli. Untuk membantu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD Bandung melalui LP2M menyelenggarakan KKN Sisdamas (berbasis pemberdayaan masyarakat) yang aktonya adalah mahasiswa dimana peran mahasiswa didalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator yang bersama masyarakat melakukan perubahan. B. Kondisi Umum Desa Pada Asih Desa Pada Asih adalah desa yang terletak di Kecematan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Desa Padaasih terdiri dari 15 RW yang pada saat ini dipimpin oleh bapak Deden Mujijat. Desa Padaasih termasuk Desa yang berkembang terlihat dari insfrastruktur jalan, dan listrik yang sudah baik. Desa Padaasih memiliki Visi yaitu “maju, Utama, Jujur, Inovatif, Jelas, Agamis, dan Tertib”. Visi ini diartikan sebagai dea yang maju di segala bidang mengutamakan kepentingan masyarakat menjunjung tinggi kejujuran demi kepentingan masyarakat, menciptakan hal-hal di segala bidang yang akan menimbulkan manfaat yang besar juga berguna untuk kebutuhan keinginan masyarakat yang lebih baik dan juga berguna untuk kebtuhan dan keinginan masyarakat yang lebih baik dan bisa menjadikan masyarakat yang mandiri, menyelenggarakan pemerintah desa yang jelas, demokratis, transparansi, dan akuntabilitas, menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, menjaga ketentraman dan ketertiban aerah. Sedangkan Misi Desa Padaasih adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pemerintah desa untuk pembangunan yang berkelanjutan berwawasan lingkungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat dan infarastuktur pedesaan guna peningkatan daya beli masyarakat desa yang berwawasan profesional. 2. Memberddayakan kaum perempuan dan generasi muda dengan tetap memelihara adat istiadat dan budaya lokal. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana sosial dsar dan ekonomi masyarakat yang adil dan merata. 4. Menciptakan pemenuhan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastuktur, lingkungan hidup, sosial budaya, pemerintahan dan perekonomian yang berkelanjutan. 5. Menyelenggaraka pemerintah dea yang demokratis, ransparan, partisipatif dan akuntabel. 6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis agama dan budaya. 7. Memperkuat dan mempertahankan kualias pembanguna desa segala bidang. 8. Menciptaka lingkugan hidup serta menjaga ketenttramaan dan ketertiban masyarakat. 9. Memberdayakan dan meningkatkan sektor pertanian. 10. Meningkatkan kesatuan dan persatuan dengan semua lembaga yang ada di desa. Dengan potensi alam yang di miliki oleh desa Padaasih pemerintah desa optimis desa padaasih akan menjadi salah satu desa wisata yang ada di akbupaten bandung barat. . Adapun potensi alam yang dimiliki adalah Curug Panganten, selain itu Desa Padaasih juga memiliki pertanian yang melimpah seperti labu, kangung, selada dll Desa Padaasih berbatasan dengan Kota Cimahi, sedikit lebih tinggi karena jika turun ke bawah sudah masuk ke wilayah Cimahi. Desa ini adalah tempatnya sayur-sayuran dan buah-buahan, karena banyak sekali sayuran dan buah-buahan yang ditanam oleh para petani seperti ; labu, selada, daun kankgkung, sayur bayam, daun sawi, tomat, cabai, jeruk, pisang, blueberry, raspberry dan lain-lain. mayoritas penduduk adalah petani dan peternak dan daerahnya lebih dingin dan masih sangat asri. Udara yang masih sejuk karena banyak pepohonan dan juga tanaman kebun. C. Permasalahan Program KKN tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan multudisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa Prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal (soswal) dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan sebagai alternative pemecahan masalah, dan kemudian dilakukan evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaaan KKN. Dilokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, sebagaimana permasalahan yang terdapat di Kp. Bongkok Padaasih yakni Sosial, Keagamaan, Kebersihan Dll. Dalam kebersihan misalnya lingkungan tempat pemberayaan kelompok 246 di kap. Bongkok sangat tidak indah dipandang mata karena begitu banyak sampah yang berserakan dipinggiran jalan dan saluran air yang pennuh dengan sampah., Hal yang paling mendasar muncul dalam benak sebagai mahasiswa sebagai subjek dalam melakukan kegiatan KKN ini. Apakah yang dilakukan dalam KKN ini dapat merubah keadaan suatu desa menjadi lebih baik dan bertahan? Itulah pertanyaan yang perlu dijawab oleh masing-masing mahasiswa yang mengikuti KKN ini. Ada tanggung jawab besar yang perlu direalisasikan. Jangan sampai KKN ini hanya dijadikan sebagai ajang kegiatan formalitas untuk menyelesaikan kegiatan studi di perguruan tinggi. Kemudian selanjutnya yang terpenting adalah kompetensi sosial atau bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang pada dasarnya tidak mampu untuk hidup sendiri. Ia membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam konteks ini, mahasiswa juga memerlukan masyarakat untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan. Menurut saya, fokus KKN seharusnya pada sektor pendidikan karena hal itulah yang paling fundamental dalam melakukan perubahan yang nyata dan itu sesuai dengan kompetensi mahasiswa sebagai insan yang berpengetahuan dan berpikiran maju. Maka dari itu untuk mengetahui program pemberdayaan yang kami lakukan di kampung Bongkok Desa Padaasih kelompok 246 melakukan berbagai tahap KKN yang telah di amantakan oleh penyelenggara LP2M kepada seluruh peserta KKN yaitu melukan Siklus 1-4 agar mengetahuai permasalahan yang terjai di kamung Bongkok Desa Padaasih. Dari hasil Siklus 1 yang dilakukan bersama masyarakat kapung Bongkok Desa Padaasi iantaranya: 1. Tingkat penddidikan anak-anak padaasi mayoritas hanya sampai di tingkat SMA. 2. Sifat apatis Masyarakat terhadap program yang di lakanakan oleh pemerintah Desa dalam hal ini RW 08. 3. Kebersihan lingkungan kampung Bongkok Desa Padaasih yang jau ddari kata bersih. 4. Budaya gotong royong dalam hal kepentingan lingkungan desa sudah hilang sejak lama. Dari keempat akar permasalahan yang ada di Kampung Bongkok Dea Padaasih akan penulis jelaskan jenis program yang iharapkan dapat merubah permasalahan tersebut padasub bab selanjutnya. D. Fokus Program Ketika rembug warga, peserta KKN dengan para perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat desa, dan organisasi masyarakat telah mendiskusikan mengenai program apa saja yang akan dilaksanakan pada KKN tahun ini. Dalam hal ini kelompok 246 akan mengambil fokus program pengabdian utnuk tiap peserta yang KKN dalam bidang pendidikan, kebersihan, kegamaan, pertanian, perlombaan keagamaan dan ilmu pengetahuan, serta penyuluhan Jurnalistik. Program pendidikan meliputi membantu guru-guru dalam melaksanakan tugasnya, yaitu mengajar anak-anak di SDN Budi Asih . Disamping itu dalam hal pendidikan peserta KKN kelompok 233 juga mengadakan Bimbingan Belajar (Bimbel) bahasa Inggris untuk siswa SD, dan Bimbel untuk siswa SD dalam kategori semua mata pelajaran, mengerjakan tugas sekolah (PR) untuk semua kategori mata pelajaran. Dalam hal pertanian, peserta KKN akan melaksanakan program kids farm, yaitu pengenalan mengenai pertanian terhadap siswa SD, program urban farming dan gerakan peduli lingkungan. Setiap setelah shalat magrib, peserta KKN mengajar Baca Tulis Qur’an (BTQ) pada kategori anak SD dan di Madrasah Al-Burhan dan Nurul Qomar Dalam hal perlombaan olahraga, keagamaan dan ilmu pengetahuan, peserta KKN melaksanakan kegiatan perlombaan seperti lomba catur, tenis meja, marawis, MTQ, LCC, Hifdzil Qur’an dll, yang akan dilaksanakan pada masa 17 Agustusan. Dalam hal penyuluan Jurnalistik, peserta KKN dengan besc Media melakukan penyuluhan di SMK Cisarua yang pada intinya melakukan pengenalan terhadap dunia jurnailstik. Sedangkan program pembberdayaan yang dilakukan oleh peserta KKN kelompok 246 adalah menghidupkan kembali budaya gotong royong masyarakat akampung bongkok desa Padaasih. Diasari ole permasalahan-permasalahan yang ditemukan ketika melakukan siklus 1-3 kemudian muyawarah bersama tokoh masyarakat hal yang paling penting untuk dibina dan dilaksanakan di kampng bongkok adalah budaya gotong royong. Karena dengan budaya gotog royong permasalahan yang lainnya pun akan kut terselesaikan seperti sifa apatis masyarakat terhhadap program program pemerinah RW 08, dan kebersihan lingkungan kampung bongkok. Maka dari itu elompok 246 berkolaborasi bersama pemuda –pemuda kampung Bongkok Desa Padaasih untuk mewujudkan masyyarakat yang hidup dengan bbudaya gotong royong. E. Sasaran dan Target Adapun sasaran dan target dari program-program di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sasaran untuk pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok 246b dengan fokus program menghidupkan kembali budaya gotong royong di lingkngan kampung bongkok desa padaasih adalah masyarakat itu sendiri. Dengan motor penggerak anak-anak muda kampung bongkok yang tergabung dalam organisasi karang taruna RW 08 Padaasih. Sedangkan untuk pengabdian tiap peserta kkan di bidang pendidikan adalah siswa SD sederajat, sasaran bidang pertanian adalah siswa SD sederajat, sasaran bidang kebersihan adalah siswa SD dan masyarakat RW 06, sasaran bidang keagamaan adalah siswa SD dan masyarakat umum warga masyarakat Desa Padaasihi dan RW 06, sasaran bidang perlombaan keagamaan dan ilmu pengetahuan adalah siswa SD-SMP sederajat, dan sasaran bidang penyuluhan Jurnalistik SMK Cisarua. target utama dari program pemberdayaan ini sebagai berikut : 1. Kegiatan pemberdayaan oleh mahasiswa KKN SISDAMAS 2017 diharapkan dapat mengembalikan jati bangsa Indonesia di Kampung Bongkok Desa Padaasih yaitu budaya gotong royong. 2. Pemuda karang taruan kampung bngkok desa padaasih RW 08 diharapkan menjadi jantung yang memompa semangat gotong royong masyarakat.. F. Jadwal Pelaksanaan Program Peserta KKN SISDAMAS UIN SGD Bandung kelompok 246 melaksanakan program KKN yang meliputi 4 siklus KKN SISDAMAS yang telah ditentukan oleh pihak LP2M. Adapun jadwal pelaksanaan program KKN yang dilakukan oleh kelompok 246 yaitu sebagai berikut: Tabel 1.1 Jadwal pelaksanaan kegiatan kelompok 246 NO Tanggal Jenis Kegiatan 1 2 Agustus 2017 pembukaan 2 5 Agustus 2017 Siklus satu dan dua 3 13 Agustus 2017 Siklus tiga 4 18-31 Agustus 2017 Pelaksanaan Program 5 19-21, Agustus 2017 Perlombaan 17 agustusan 6 27 Agustus 2017 Kerja Bakti Adapun jadwal pelaksanaan program menurut LP2M adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Program Menurut LP2M No Tanggal Jenis Kegiatan 1 05-06 Juni 2017  Pembentukan panitia penyelenggara  Penetapan panduan KKN Sisdamas 2 12 Juni 2017 Pengurusan perizinan ke Kesbangpol Provinsi 3 10-21 Juni 2017 Sosialisasi pelaksanaan KKN Sisdamas 4 14-17 Juni 2017 Konsultasi perizinan ke Kabupaten/Kota 5 19-20 Juni 2017 Pengurusan perizinan ke Kabupaten/Kota 6 3-4 Juli 2017 Observsi lokasi kecamatan 7 5-6 Juli 2017 Observasi lokasi desa/kelurahan 8 4-6 Juli 2017 Rekrutmen calon DPL 9 7-10 Juli 2017 Ijin ke desa sekitar kampus untguk simulasi DPL dan KKP 10 19-22 Juli 2017 Pendaftaran KKN 11 23 Juli 2017 Pembentukan keta kelompok peserta (KKP) KKN 12 24 dan 26 Juli 2017 Pelatihan/pembekalan calon DPL 13 24 Juli 2017 Kordinasi dengan Kabupaten/Kota penerimaan mahasiswa KKN 14 26 Juli 2017 Penetapan DPL 15 25-26 Juli 2017 Pembekalan ketua kelompok peserta (KKP) 16 27 Juli 2017 Transect lokasi KKN oleh KKP dan DPL 17 28 Juli 2017 Pembekalan peserta KKN oleh DPL 18 28 Juli 2017 Rapat pemberangkatan KKN dengan kepolisian 19 31 Juli 2017 Pembukaan KKN 20 1 Agustus 2017 Pemberangkatan peserta KKN ke Kabupaten majalengka dan Kota Banjar 21 2 Agustus 2017 Pemberangkatan peserta KKN kabupaten Bamdung dan Kabupaten Bandung Barat. 22 3-5 Agustus 2017 Siklus 1 : sosialisasi awal, rembug warga dan refleksi sosial 23 6-11 Agustus 2017 Siklus 2 : pemetaan sosial dan pengorganisasian Masyarakat 24 13-15 Agustus 2017 Siklus 3: perencanaan partisipatif dan sinergi program 25 13-18 Agustus 2017 Monitoring ke lokasi KKN 26 16-31 Agustus 2017 Siklus 4: pelaksanaan program dan evaluasi Program 27 1 September 2017 Perpisahan pada Desa / kelurahan lokasi KKN (banjar dan majalengka) 28 2 September 2017 Perpisahan pada Desa / kelurahan lokasi KKN (kabupaten Bandung dan Bandung Barat) 29 2 September 2017 Pemulangan peserta dari Desa /Kelurahan (Banjar dan Majalengka) 30 3 September 2017 Pemulangan peserta dari Desa /Kelurahan (kabupaten bandung dan kabupaten bandung barat) 31 5-7 September 2017 Lapor ke Kabupaten/Kota kepulangan mahasiswa KKN 32 11-15 September 2017 Penyerahan laporan ahir individu dan kelompok kepada DPL 33 16 September 2017 Batas ahir input nilai oleh DPL kepada PP KKN secara online 34 17 September 2017 Penyerahan nilai dari PP KKN ke jurusan 35 24 September 2017 Evaluasi program KKN oleh PP KKN 36 30 September 2017 Penyusunan Laporan 37 31 September 2017 Pembubaran panitia G. Pendanaan Dana yang digunakan untuk pelaksanaan seluruh program kerja adalah dana yang berasal dari iuran setiap peserta KKN yang dikumpulkan di bendahara kelompok. Dana tersebut digunakan untuk setiap keperluan yang dibutuhkan dalam melaksanakan program kerja BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Konsep pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar, dari tahu menjadi mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan. Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif. Konsep pemberdayaan suatu konsep alternatif pembangunan, yang pada intinya memberikan tekanan otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung (melalui partisipasi), demokratis, dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan. Sasaran dan konsep pemberdayaan kali ini tertuju pada penghidupan jati diri budaya Indonesia yang banayk dilupakan dan ditinggalkan masyarakat Indonesia di berbagai daerah yaitu budaya gotong royong. Konsep yang kami berikan kepada masyarakat kampung bongkok Desa Padaasih utnuk memulai kembali budaya gotong royong yang telah lama hilang adalah kerja bakti rutinan yang akan dimotori oleh para pemuda padaasih yang tergabung dalam organisasi karang taruna. Berawal dari kerja bakti rutinan diharapkan masyarakat tersadarkan pentingnya menjaga budaya gotong royong dalam kehidupan sosial masyarakat. Berangkat dari berbagain permasalahan yang diungkapkan oleh beberapa tokoh masyarakat ketiak rembug warga yang terjadawal dalam siklus 1-3. Mayoritas tokoh masyarakat dan aparatur pemerintahan RW 08 kampung Bongkok desa padaasih menginginkan program gotong royong yang paling urgent. Karena dengan itu berbagai permasalahan yang ada di kampung tersebut dapat treselesaikan dan akan bersifat jangka panjang. Maka dari itu setelah melalui tahapan rapat demi rapat antar paserta KKN kelompok 246, kami sepakat untuk merealisasikan harapan tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah RW 08 kampung Bongkok Desa pPadaasih untuk menghidupkan kembali budaya gotong royng di masyarakat yang akan di otori para anak muda kampung tersebut. B. Tahapan Pelaksaan KKN Sisdamas KKN SISDAMAS UIN SGD Bandung dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak kedatangan ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut, peserta KKN dan DPL memastikan bahwa tahapan KKN Sisdamas dapat dilaksanakan menggunakan alokasi waktu yang tersedia. KKN Sisdamas merupakan upaya penanggulangan masalah-masalah sosial yang diintervensi oleh pihak luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengambil keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak KKN Sisdamas sebagai alternatif pemecahan masalah.. Peserta KKN melaksanakan pembukaan di Kantor Desa Padaasih pada pukul 10.30 s.d. 12.00. Dengan susunan acara pembukaan oleh MC, sambutan dari Dosen Pembimbing Lapangan Desa Padaasih, sambutan dari Sekertaris Desa Padaasih sekaligus peresmian dan penyambutan Mahasiswa KKN Sisdamas Desa padaasih. Pada acara penyambutan tersebut, seluruh peserta KKN Desa Padaasih yang terdiri dari kelompok 244,245 dan 246. gambar 2.1 pembukaan/peneriman peserta KKN Adapun tahapan KKN SISDAMAS yang dilakukan yaitu terdiri dari: 1. Sosialisasi awal Sosialisasi awal yang dilalkukan kelompok 246 di kampong bongkok Desa padaasih RW 08. Adapun kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh peserta KKN yaitu dilaksannakannya sosialisasi ini dengan cara mengunjungi masyarakat yang ada di rumahnya juga mengunjungi bebrapa tokoh masyarakat dan pemerintahan RW 08 Pdaasih. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan diri ke masyarakat serta mengundang untuk datang mengikuti siklus 1 dan dua yang akan dilaksanakan di madarasah Nurul-qomar. Gambar 2.2 sosialisasi awal 2. Rembug Warga dan Refleksi sosial Soswal dan RW merupakan proses awal dari pengejawantahan pembangunan partisipatif, karena masyarakatlah yang berhak untuk menentukan apakah mereka akan melakukan upaya penanggulangan masalah sosialnya sendiri. Rembug Warga merupakan proses upaya mendorong masyarakat agar melaksanakan penyepakatan bersama untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat bersama peserta KKN secara lisan dan tulisan. Refleksi Sosial dapat dilakukan secara paralel dengan Sosialisasi awal dan rembug warga yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini seringkali dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai ‟objek” pembangunan, acapkali masyarakat tidak diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh ‟Orang Luar”). Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak ‟Orang Luar” atau karena tergiur dengan ‟imingiming” bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benarbenar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka. Refleksi Sosial dapat dilakukan secara paralel dengan Sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial. Dalam pelaksanaannya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam Refleksi Sosial, yaitu Olah Pikir dan Olah Rasa sehingga pendalaman yang dilakukan melibatkan mental, rasa dan karsa. Pada tahap rembug warga dan refleksi sosial, masyarakat berembug dan merumuskan masalah yang ada di kampong bongkok Desa Padaasih agar supaya mendapat solusi dan jalan keluar yang mana mahasiswa menjadi fasilitator dalam permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil rembug warga dan refleksi sosial tersebut, dapat diketahui beberapa permasalahan di Desa Padaasih Khususnya Kampung Bongkok , diantaranya: a. Sampah, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya membuat lingkungan kampong bongkok sangat tidak indah dipanadang mata dikarenakan banyak sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan. b. Sifat apatis masyarakat terhadap program program yang dijalankan oleh pihak pemerintah kampong Bongkok Desa Padaasih. c. Sudah 10 tahun lamanya budaya gotong royong masyarakat tidak terlihat sehingga sangat sulit mengumpulkan masyarakt ketika mengadakan berbagai kegiatan. d. Tingkat pendidikan yang mayoritas hanya sampai di tingkat SMA. gambar 2.3 Rembug Warga dan Refleksi sosial gambar 2.4 Rembug Warga dan Refleksi sosial 3. Pemtaan Sosial Pemetaan sosial adalah proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut oleh masyarakat itu sendiri. Dalam proses identifikasi kebutuhan masyarakat, siklus lanjutan dari Refleksi Sosial adalah Pemetaan Sosial. Pelaksanaan pemetaan sosial dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2017 bertempat di Madrasah Nurul Qomar. Dalam siklus pemetaan sosial para peserta KKN dan masyarakat melakukan proses belajar untuk: a. Menggali informasi, bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan, kepemimpinan) Masalah-masalah tersebut harus didukung oleh data dan fakta, sehingga diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. b. Mengkaji, informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan dikaji bersama. Proses ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai kondisi yang ada berdasarkan informasi dan fakta tadi untuk dicari sebab akibatnya termasuk kelompok-kelompok yang terkena dampak dari masalah yang ada. Setiap informasi yang muncul dianalisa apakah hal tersebut merupakan masalah yang sebenarnya atau hanya merupakan gejala saja. Merumuskan masalah: Pada tahapan ini masalah yang sudah ditemukan dan disepakati bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudian dianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat pohon masalah seperti yang dilakukan dalam refleksi Sosial. Dengan demikian dalam melakukan analisa kritis akan terjadi proses refleksi yang berulang ulang. Artinya refleksi sosial tidak hanya terjadi pada saat siklus yang pertama akan tetapi terus dilakukan dalam siklus pemetaan swadaya. Gambar 2.5 pemtaan sosial Gambar 2.6 pemetaan Sosial 4. Pengorganisasian masyarakat Pengorganisasian Masyarakat adalah organisasi masyarakat warga yang dibangun bisa bersifat organik berbentuk paguyuban atau perhimpunan, atau memanfaatkan organisasi atau lembaga yang sudah ada di masyarakat seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna. Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap adanya organisasi masyarakat warga yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang mempunyai kriteria yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai jawaban dari hasil analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinan yang sudah dilaksanakan dalam siklus Pemetaan Sosial. Adapun pemberdayaan yang dilakukan di kampong Bongkok Desa Padaasih adalah dengan memberdayakan pemuda-pemuda kampong bongkok yang tergabung dalam karang taruna agar menjadi motor penggerak dalam menyelesaikan permasalahan yang telah disepakati untuk diselesaikan secepatnya, yaitu budaya gotong royong yang hilang di masyarakat kampong Bongkok. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2017. Pada kelompok ini diberdayakan mengenai kemampuan mengorganisir masyarakat agar bisa saling bahu membahu menyelaesaikan permasalahan lingkungan khususnya kebersihan kampong Bongkok. Ketua karang taruna RW 08 Desa Padaasih pun sangat antusias dalam program ini, karena memberi kepercayaan kepada lembaganya untuk menjadi motorn penggerak masyarakat dalam penyelesaian masalah gotong royong ynag menghilang. Gambar 2.7 pengorganisasian masyarakat Gambar 2.8 pengorganisasian masyarakat 5. Pelaksanaan program Pelaksanaan program adalah kegiatan dimana semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan program sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia. Relawan diarahkan oleh karang taruna untuk mengisi pos-pos seksi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai-nilai luhur kemanusiaan dalam bentuk sikap gotong royong, jujur, peduli, tanggungjawab dan sebagainya diimplementasikan bersama pada tahap ini. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi baik secara lisan dan tulisan. Secara lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui pengumuman pengeras suara milik masyarakat sepertidari masjid atau mushola dengan oleh tokoh masyarakat dan atas persetujuan bersama. Secara tulisan dapat berbentuk surat, leaflet atau spanduk, papan proyek dll. Tahap berikutnya pelaksanaan program perlu diatur ritme keterlibatan partisipan apabila waktu yang dibutuhkan lebih dari satu hari. Karang taruna dapat membuat jadwal relawan yang akan turut mengikuti kegiatan. Selain itu setiap sumbangan tambahan secara spontan dari warga dalam bentuk harus tercatat pada pembukuan karang taruna untuk dikapitalisasi dan bahan laporan. Sebagai manifestasi Tridharma Perguruan Tinggi, peserta KKN dan DPL seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama pada pelaksanaan program serta berusaha mendokumentasikan perilaku masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung. Pelaksanaan program di kampong bongkok dilaksanakan dalam rentan waktu 14 hari mulai tanggal 18 -31 Agustus 2017. Program gotong royong yang dilakasanakan dan diorganisir oleh karang taruna selama dilakukannya pembinaan adealah kerja bakti. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang sangat kotor. Gambar 2.9 pelaksanaan Program Gambar 2.10 pelaksanaan Prograam 6. Monitoring Evaluasi Pada tahapan ini, organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk membentuk tim Monitoring dan evaluasi. Kemudian tim melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan mengecek kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam proposal. Hasil temuan Monev direkomendasikan kepada organisasi masyarakat untuk bahan tindak lanjut pada program tahun berikutnya. Setelah dipandang selesai tim Monev menerbitkan berita acara yang menerangkan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan. BAB III KONDISI WILAYAH DESA A. Sejarah Singkat Desa Desa Padaasih Kecamatan Cisarua merupakan desa yang berada di kaki bukit gunung Burangrang yang termasuk ke kawasan Bandung Utara (KBU). Dimana mata pencaharian penduduknya dari semenjak dulu adalah mayoritas bercocok tanam, dan itu bertahan hingga sekarang. Yang membedakannya adalah peralatan yang digunakannya tidak lagi sederhana seperti dulu. Jaman dulu, bercocok tanam yang dilakukan masyarakat sekitar hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri dan hanya menghasilkan apa-apa yang tumbuh secara alami dari tanah pegunungan. Sedangkan semenjak tahun 1900 sampai sekarang, kegitan bercocok tanam dilakukan secara direncanakn dan hasilnya selain digunakan untuk kepentingan sendiri, juga diperjualbelikan untuk menambah penghasilan. Sumber lain menerangkan, mulai dari tahun 1945 setelah Republik Indonesia Merdeka, penduduk desa Padaasih selain bercocok tanam atau bertani ada juga yang sudah mulai beternak hewan peliharaan seperti sapi, domba, kerbau, ayam dan lain-lain. Data lain menerangkan bahwa, Desa Padaasih dahulu bernama Cipanas. Yaitu berawal dari kata Ci artinya Air, sedangkan Panas artinya panas. Dahulu ada sumber mata air panas, yang konon dari gunung tangkuban perahu. Sekitar tahun 1963 Desa Cipanas berganti nama menjadi Desa Padaasih karena sering terjadi perselisihan antar warga petani pemakai air maka terjadilah musyawarah sesepuh Desa dan disepakai untuk mengusulkan bernama Desa Cipanas menjadi Desa Padaasih. Yang asal kata Pada artinya saling sedangkan Asih artinya menyayangi. Jadi Padaasih artinya adalah saling menyayangi dan hingga sekarang tetap bernama Desa Padaasih. B. Letak Geografis Desa padaasih terletak di daerah bandung utara dengan luas wilayah 481,35 Hektar yang terdiri dari empat dusun dengan 15 rukun warga dan 53 rukun tetangga yang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecematan Cisarua kabupaten bandung barat dengan batas wilayah sebagai berikut: Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Padaasih BATAS DESA/KELURAHAN KECAMATAN Sebelah Utara Jambudipa Cisarua Sebelah Selatan Citeureup Cimahi utara Sebelah Timur Cihanjuang Parompong Sebelah Barat Cipangeuran/jambudipa Cimahi/Cisarua C. Kondisi Geografis Desa Tabel 3.1 LUAS DESA MENURUT PENGGUNAAN Luas pemukiman 51,00 Ha Luas persawahan 149,00 Ha Luas perkebunan 0,00 Ha Luas kuburan 0,20 Ha Luas pekarangan 0,00 Ha Luas taman 0,00 Ha Perkantoran 0,10 Ha Luas prasarana umum lainnya 12,60 Ha TOTAL LUAS 212,90 Ha Tabel 3.2 POTENSI AIR DAN SUMBER DAYA AIR Sungai Sedang Mata air Kecil Tabel 3.4 SUMBER AIR BERSIH Jenis Jumlah (unit) Pemanfaat (KK) Kondisi baik/Rusak Mata air 30 601 Baik Sumur gali 7 24 Baik Sumur pompa 17 25 Baik PAM 4 593 Baik Pipa 10 728 Baik Depot isi ulang 4 335 Baik Tabel 3.5 KUALITAS AIR Jenis Berbau Berwarna Berasa Baik Mata air TIDAK TIDAK YA Sumur gali TIDAK TIDAK YA Sumur pompa TIDAK TIDAK YA PAM TIDAK TIDAK YA Pipa TIDAK TIDAK YA Sungai YA YA YA TIDAK Beli dari tangki swasta TIDAK TIDAK YA Depot isi ulang TIDAK TIDAK YA D. Monografi Desa Berdasarkan data terakhir hasil Pendataan Penduduk Tahun 2017 tercatat sebanyak 11,410 jiwa yang terdiri dari 5.633 laki-laki dan 5.777 perempuan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. 1. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3.6 A. Jumlah Penduduk Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk tahun ini 5633 orang 5777 orang Jumlah penduduk tahun lalu 5039 orang 4915 orang Persentase perkembangan 11.79 % 17.54 % 2. Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan \ Tabel 3.7 MATA PENCAHARIAN POKOK Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Petani 703 orang 3 orang Buruh Tani 1569 orang 226 orang Buruh Migran 1 orang 33 orang Pegawai Negeri Sipil 47 orang 23 orang Pengrajin 2 orang 1 orang Peternak 569 orang 0 orang Nelayan 0 orang 0 orang Montir 5 orang 0 orang Dokter swasta 1 orang 0 orang Perawat swasta 0 orang 0 orang Bidan swasta 0 orang 1 orang Ahli Pengobatan Alternatif 4 orang 0 orang TNI 12 orang 0 orang 3. Jumlah penduduk berdasarkan Agama Tabel 3.8 AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN Agama Laki-laki Perempuan Islam 5111 orang 4992 orang Kristen 10 orang 15 orang Katholik 3 orang 1 orang Hindu 3 orang 1 orang Jumlah 5.127 orang 5.009 orang 4. Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 3.9 Tingkat Pendidikan Penduduk Jumlah penduduk buta aksara dan huruf latin 0 orang Jumlah penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan Kelompok Bermain Anak 667 orang Jumlah anak dan penduduk cacat fisik dan mental 5 orang Jumlah penduduk sedang SD/sederajat 1256 orang Jumlah penduduk tamat SD/sederajat 1787 orang Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat 120 orang Jumlah penduduk sedang SLTP/sederajat 324 orang Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat 2523 orang Jumlah penduduk sedang SLTA/sederajat 158 orang Jumlah penduduk tidak tamat SLTP/Sederajat 149 orang Jumlah penduduk tamat SLTA/Sederajat 2650 orang Jumlah penduduk sedang D-1 68 orang Jumlah penduduk tamat D-1 45 orang Jumlah penduduk sedang D-2 11 orang Jumlah penduduk tamat D-2 38 orang Jumlah penduduk sedang D-3 76 orang Jumlah penduduk tamat D-3 68 orang Jumlah penduduk sedang S-1 87 orang Jumlah penduduk tamat S-1 102 orang Jumlah penduduk sedang S-2 0 orang Jumlah penduduk tamat S-2 2 orang Jumlah penduduk tamat S-3 7 orang Jumlah penduduk sedang SLB A 0 orang Jumlah penduduk tamat SLB A 0 orang Jumlah penduduk sedang SLB B 0 orang Jumlah penduduk tamat SLB B 0 orang Jumlah penduduk sedang SLB C 0 orang Jumlah penduduk tamat SLB C 0 orang Jumlah penduduk cacat fisik dan mental 25 orang Wajib belajar 9 tahun 1. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun 2675 orang 2. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang masih sekolah 2884 orang 3. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang tidak sekolah 10 orang Rasio Guru dan Murid 1. Jumlah guru TK dan kelompok bermain anak 19 orang 2. Jumlah siswa TK dan kelompok bermain anak 236 orang 3. Jumlah guru SD dan sederajat 29 orang 4. Jumlah siswa SD dan sederajat 1046 orang 5. Jumlah guru SLTP dan sederajat 3 orang 6. Jumlah siswa SLTP dan sederajat 887 orang 7. Jumlah guru SLTA/sederajat 15 orang 8. Jumlah siswa SLTA/sederajat 694 orang 9. Jumlah siswa SLB 0 orang 10. Jumlah guru SLB 0 orang E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa Tabel 3.10 Pendidikan Formal Nama Jumlah Status (Terdaftar, terakreditasi) Kepemilikan Jumlah Tenaga Pengajar Jumlah siswa/ Mahasiswa Pemerintah Swasta Desa / Kelurahan Play Group 1 Terakreditasi 0 1 0 3 20 TK 5 0 4 0 15 60 SD 4 4 0 0 28 520 Pendidikan Formal Keagamaan Nama Jumlah Status (Terdaftar, terakreditasi) Kepemilikan Jumlah Tenaga Pengajar Jumlah siswa/ Mahasiswa Pemerintah Swasta Dll Raudhatul Athfal 1 1 0 1 0 3 21 Ponpes 1 1 0 1 0 3 23 Tabelr 3.11 Pendidikan Non Formal/Kursus Nama Jumlah Status (Terdaftar, terakreditasi) Kepemilikan (pemerintah, yayasan,dll) Jumlah Tenaga Pengajar Jumlah siswa/ Mahasiswa - - - - - - Tabel 3.12 LEMBAGA KEMASYARAKATAN Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK) LPMD/LPMK ATAU SEBUTAN LAIN Jumlah 0 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 0 orang Alamat kantor Jalan. Cipanas-Cimahi Nomor 87 RT 02 / 07 Kode Pos 40551 Desa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 0 Jenis , Yakni PKK Jumlah 0 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 0 orang Alamat kantor Jalan. Cipanas - Cimahi No. 87 RT 02/07 Kode Pos 40551 Ruang lingkup kegiatan 0 Jenis , Yakni RUKUN WARGA Jumlah 15 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Perdes dan Perda Kab/Kota Jumlah pengurus 45 orang Alamat kantor Desa Padaasih RW 01 - 15 Ruang lingkup kegiatan 3 Jenis , Yakni Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan RUKUN TETANGGA Jumlah 52 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Perdes dan Perda Kab/Kota Jumlah pengurus 156 orang Alamat kantor Wilayah desa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 3 Jenis , Yakni Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan KARANG TARUNA Jumlah 1 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Perdes dan Perda Kab/Kota Jumlah pengurus 15 orang Alamat kantor Jalan. Cipanas - Cimahi Nomor 87 Rt 02/07 Ruang lingkup kegiatan 2 Jenis , Yakni Sosial dan kepemudaan KELOMPOK TANI/NELAYAN Jumlah 15 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa Jumlah pengurus 45 orang Alamat kantor Wilayah desa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 2 Jenis , Yakni Pembinaan Anggota dan Bertani / Berternak LEMBAGA ADAT Jumlah 3 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 3 orang Alamat kantor Wilayah Desa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 3 Jenis , Yakni Kelahiran, Kematian dan bercocok tanam BADAN USAHA MILIK DESA Jumlah 1 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Perdes dan Perda Kab/Kota Jumlah pengurus 3 orang Alamat kantor Jalan. Cipanas - Cimahi No. 87 RT 02/07 Kode Pos 40551 Ruang lingkup kegiatan 1 Jenis , Yakni Pembayaran Rekening Listerik ORGANISASI KEAGAMAAN Jumlah 15 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 45 orang Alamat kantor Masing -masing wilayah se Desa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 1 Jenis , Yakni Pengajian Routin KELOMPOK GOTONG ROYONG Jumlah 15 Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Perdes dan Perda Kab/Kota Jumlah pengurus 45 orang Alamat kantor Masing-masing Rw Sedesa Padaasih Ruang lingkup kegiatan 3 Jenis , Yakni Kebersihan, Ronda malam Kerja bakti PECINTA ALAM Jumlah 1 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 3 orang Alamat kantor Babakan Muncang RW 12 Ruang lingkup kegiatan 2 Jenis , Yakni Reboisasi dan Pendakian Gunung YAYASAN Jumlah 3 Dasar hukum pembentukan Jumlah pengurus 9 orang Alamat kantor RW 1, 12 dan 14 Ruang lingkup kegiatan 2 Jenis , Yakni Pendidikan dan Sosial BAB IV PEMBAHASAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. Kerangka Pemecahan Masalah Desa Padaasih terletak di kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Desa Padaasih terbagi menjadi 15 RW. Desa Padaasih termasuk Desa yang berkembang terlihat dari insfrastruktur jalan, dan listrik yang sudah baik. Desa Sukamukti memiliki visi yaitu “maju, Utama, Jujur, Inovatif, Jelas, Agamis, dan Tertib”Dengan potensi alam yang di miliki oleh desa Padaasih para pengelola optimis bahwa desa Padaasih bisa menjadi desa Percontohan. Hampir selama ini, Desa Padaasih begitu banyak potensi yang ada, beberapa diantaranya yaitu dibidang wisata, ekonomi, dan kelembagaan. Untuk mengetahui bagaimana Desa ini dapat tetap berdiri tegak serta tentang berbagai hal yang pernah dialami oleh Desa Padaasih, maka berikut ini adalah analisis SWOT yang kita dapatkan. 1. STRENGTH Adalah kekuatan yang dijadikan modal dasar Desa Sukamukti dalam mengembangkan potensi dan bentuk kekuatan untuk mampu bersaing lain di Desa: a. Kualitas. Home Industri yang dihasilkan oleh Desa Sukamukti yaitu konveksi yang bisa dikatan banyak membuat lapangan pekerjjaan bagi nak muda desa padaasih terbuka lebar. b. Kuantitas. Dengan memiliki beberapa potensi desa yang berjalan, maka perkembangan yang dihasilkan sangat maksimal. c. Prestasi. Telah beberapa penghargaan sebagai bukti bahwa ini adalah desa yang sudah ternama dan cukup banyak memiliki keunggulan. d. Karang tarnua salah satu lembaga yang mempunyai potensi. Pembentukan bibit remaja agar menjadi contoh atau icon remaja padaasih yang baik. e. Sebagai mediator terhadap permasalahan remaja baik dari sisi pencegahan (preventif) maupun pengobatan dengan masalah-masalah yang sudah ada (kuratif). f. Curug Penganten. Keunggulan sebagai desa wisata di Cisarua 2. WEAKNESS Tidak mutlak dengan segala kekuatannya, Desa Sukamukti juga memiliki sisi kelemahan. Berikut ini adalah analisis SWOT pada Desa Padaasih untuk memperoleh data mengenai sisi kekurangannya sehingga dapat dijadikan motivasi untuk upaya perbaikannya. a. Model dan Design. Jika dibandingkan dengan tempat wisata dari tempat lain, Curug Penganten masih banyak tertinggal pada poin desainnya. Hal ini berdampak pada rasa ketertarikan masyarakat yang mulai melirik produk atau merek lain. b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memperindah padaasih agar menjadi desa wisata terkhusus dibidang kebersiaha. 3. OPPORTUNITIES Berikutnya adalah kesempataan atau peluang yang dapat dibidik oleh Desa Sukamukti dalam persaingan pdi tanah air ketika perkembangan semakin pesat. a. Jumlah Penduduk. Tingkat populasi penduduk yang cukup besar merupakan pasar potensial yang dapat dijadikan sebagai target pemberdayaan desa yang bersih. b. Kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap aparatur desa juga mempengaruhi perkembangan potensi yang ada didesa. Dimana bias untuk saling bekerjasama dalam memperbaiki apa yang bkurang dan melanjutkan apa yang sudah maju agar tetap bias berjalan dengan konsisten dan ada kemajuan. 4. THREAT Melengkapi contoh analisis SWOT pada poin terakhir yaitu melakukan analisa terhadap beragam ancaman yang mungkin akan selalu dihadapi oleh Desa padaasih ketika menempuh perjalannya dalam wisata, ekonomi, dan lembaga: a. SDM (Sumber Daya Manusia). SDM dengan kuantitas yang memadai tentunya dengan kualitas yang memadai pula. Dengan ini bias dilakukan pengarahan dengan apik persoalan tentang tujuan pokok dan fungsi dari karang taruna. b. Soft Skill Sangatlah penting dimiliki oleh orang-orang yang berada di kelembagaan Desa agar terciptanya kemajuan dalam potensi yang dimiliki c. Kejelasan Program baik jangka panjang maupun jangka pendek Masih ada beberapa hal yang harus dibenahi oleh beberapa kelembagaan yang ada di Desa Sukamukti. Tentunya dalam karang taruna yang mana masih diperlukannya pemahaman kepada pengurus yang ada di dalamnya. Agar nantinya dapat menjalankan roda organisasi dengan sesuai tujuan pokok dan fungsinya. B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Kepada Masyarakat 1. Program pemberdayaan kelompok 246 kepada masyarakat kampong bongkok desa padaasih. Berangkat dari permasalahan yang di temukan pada saat melakukan siklus1-3 di kampong bongkok desa padaasih kelompok 246 melakukan pemberdayaaan kepada msyarakat desa malalui para pemuda karang taruna dengan metode sharing mekanisme menggerakkan masyarakat agar tersadarkan pentingnya menghidupkan kembali budaya gotong royong di lingkungan kampung Bongkok desa Padaasih. Karena dengan otong royong masalah kebersihan yang selama ini menjadi hal yang paling utama harus diselesaikan terealisasikan dengan baik. Dari ebebrapa permasalahan yang muncul ketika melakukan tahap siklus 1-3 masyarakat beserta beberapa tokoh masyarakat dan pemerintah di lingkungan RW 08 Padaasih bersepakat bahwa masalah kebersihan adalah masalah utama. Kemudian agar maslah tersebut terselesaikan dalam jangka panjang maka dari itu perlu adanya peghidupan kembali bdaya gotong royong yang sudah lama ditinggal oleh masyarakat. Karang taruna adalah lembaga/organisasi kemasyarakatan yang kami pilih sebagai motor penggerak dalam pemberdayaan ini. Selama melakukan taha[[an siklus 1-3 pihak karang taruna selalu hadir dengan membawa beberaapa anggotanya untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan kampung bongkok desa padaasih. Kesiapan mereak untuk menjadi pelopor kebersihan di kampung bongkok merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kelompok 246, karena semangat yang membara dari anak-anak muda kampung bongkok begitu besar yang dibarengi impian untuk mewujudkan kampungb bongkok yang bersih dan menjadi daerah percontohan. Ganbar 4.1 program kerja bakti Ganbar 4.2 program kerja bakti Selain kegiatan kerja bakti sebagai solusi untuk menumbuhkan jiwa gotong royong masyarakat, peserta KKN dan Kranag Taruna juga mengadakan sebuah kegiatan tabligh Akbar, bertemakan pentingnya Ukhua Islamiyah . Tabligh akbar ini dilaksanakan dari hasil musyawarah berbagai pihak diantaranya mahasiswa KKN, Karang taruna, Pihak Pemerinta dan tokoh masyarakat. Yang menjadi pemeda dari kegiatan ini adalah dana yang digunakan dalam kegiatan adalah hasil patungan masyarakat yang digerakkan langsung oleh karang taruna. Hal ini merupakan langkah kedua dari tahap menyatukan masyarakat agar semangat gotong royong kembali hidup di kampung bonngkok desa Padaasih. Gambar 4.3 Tabligh Akbar Gambar 4.4 Tabligh Akbar Gambar 4.5 Tabligh Akbar 2. Program pengabdian peserta KKN kelompok 246 Program pengabdian merupakan salah satu bagian dari KKN SISDAMAS 2017. Peserta KKN yang tegabung dalam kelompok 246 merupakan mahasiswa UIN SGD Bandung yang mempunyai latar belakang ilmu yang berbeda-beda. Sehingga perlu kiranya ilmu yang didapakan selam tiga tahun di kampus UIN agar di ajarkan kepada masyarakat kampung Bongkok Desa Padaasih. Berikut jenis jenis program dari pesera kelompom 246: a. Mentorig jarimah Hudud kepada anak-anak akmpung Bongkok Desa Padaasih b. Pelatihan potensi anak-anak di kampung Bongkok melalui ranah khitabah dan khitobah c. Pengenalan ilmu jurnalistik: pengisisan mading di SDN Budi Asih d. Penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di kelas VI B SD Budi Asih e. Meningkatkan budaya literasi melalui pelatihan kejurnalistikan f. Meingkatkan keakraban anak-anak dengan AL-Quran g. Mengealkan cara bertanam secara hidroponik pada siswa-siswi SDN Budi Asih h. Sosialisassi dan implementasi ilmu manajemen gotong royong kepada warga kampung bongkok dea Padaasih i. Pengelolaan sarana dan prasarana di SDN Budi Asih j. Menanamkan pemahaman berpolitik sebelum pilkada 2018di masyarakat RW 08 Desa Padaasih k. Metode pembelajaran agama pada anak usia dini l. Penerapan Ilmu manajemen guna membangkitkan jiwa Sosial. C. Faktor Pendukung dan Penghambat 1. Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung yang menunjang dengan program yang dikerjakan diantaranya : a) Meratanya kemampuan dalam tim. Dalam kondisi demikian, tim merasa siap untuk menghadapai tuntutan masyarakat meski pada prakteknya tuntutan tersebut jarang ditemui. Tetapi paling tidak beragamnya kemampuan yang dimiliki oleh anggota tim bisa menjadi faktor pendukung jika suatu saat masyarakat meminta anggota tim KKN untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. b) Fasilitas administratif yang relatif memadai. Perangkat tulis menulis seperti halnya laptop, printer dan lainnya tentu sangat membantu dalam kelancaran proses administrasi. Ini ditunjang dengan adanya alat transportasi yang memadai. c) Perangkat pemerintah organisasi tersendiri yaitu karang taruna yang bersedia mendukung penyuluhan yang di adakan oleh tim KKN. d) Kesadaran masyarakat yang telah memahami bahwa kehadiran tim KKN bukanlah semata mata untuk membangun fasilitas tertentu. Ini yang membuat tim tidak pernah merasa terbebani untuk menyediakan atau membangun sesuatu. Keterlibatan tim KKN dalam setiap kegiatan keagamaan sudah dirasakan cukup oleh masyarakat sebagai bagian dari adanya KKN. 2. Faktor Penghambat Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan program ini. penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dianggap sebagai factor penghambat lancarnya realisasi program kerja diantaranya: a. Susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus karang taruna dan Mahasiswa KKN karena rutinitas yang berbeda sehingga waktu untuk berkumpul hanya pada malam hari saja, karena apabila dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain. b. Budaya organisasi karang taruna yang telah terbentuk sejak lama, sehingga sangat sulit untuk membentuk budaya organisasi yang baru. c. Sulitnya menggerakkan masyarakat umum ntuk ikut dalam realisasi program yang dilaksanakan peserta KKN. BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Simpulan Secara umum kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN SISDAMAS) 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Desa Padaasih kecamatan Cisarua, kabupaten Bandung Barat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Adapun hambatan dalam pelaksanaan KKN SISDAMAS bisa dijadikan bahan pembelajaran dan evaluasi pada kegiatan KKN berikutnya. Program pemberdayaan yang telah kami laksanakan adalah membina karang taruna RW 08 agar menjadi pelor budaya gotong royong di kampung Bongkok desa Padaasih. Dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN SISDAMAS) 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung di desa Padaasih mereka menanggapi dan merespon dengan positif program tersebut. Adapun respon yang positif dari masyarakat adalah pada kegiatan kerja bakti yang sudah sangat lama tidak dilakukan di kampung bongkok desa Padaasih. Masyarakat juga turut memberikan masukan dan saran dalam kegiatan KKN di Desa padaasih. Empat tahapan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN SISDAMAS) 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung mulai dari Sosialisasi Awal, Rembug Warga, Pemetaan Sosial, Pengorganisasian Sosial, Perencanaan Partisipatif, Sinergi Program, Pelaksanaan Program, dan Monitoring Evaluasi telah selesai dilaksanakan. Beragam potensi telah ditemukan oleh peserta KKN selama tinggal di desa Padaasih. Baik keindahan alamnya yang hegar dan asri, masyarakatnya yang religius, serta banyak lagi potensi-potensi lain sebagainya. Beragam potensi tersebut yang diibaratkan warna-warni pelangi memang perlu dikembangkan lagi pemberdayaannya agar desa Padaasih menjadi lebih hidup lagi. B. Rekomendasi Adapun rekomendasi yang disampaikan oleh para penulis mengenai pelaksanaan program KKN SISDAMAS yaitu: 1. Rekomendasi untuk Masyarakat Sasaran Semoga setelah diberikan program pemberdayaan baik itu pemberdayaan pada bidang pertanian, pangan, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya oleh peserta KKN SISDAMAS 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat memberikan kesadaran mengenai persoalan yang ada di desa Hegarsari dan masyrakat menjadi lebih berdaya lagi dalam mengembangkan segala potensi yang ada di desa Padaasih. 2. Rekomendasi untuk Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandun Sebaiknya KKN dilaksanakan dengan persiapan yang cukup matang dan jeda waktu yang cukup antara pembekalan dan pemberangkatan. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada para peserta KKN untuk lebih mempersiapkan diri dengan segala hal yang diperlukan. Selain itu untuk KKN SISDAMAS yang memiliki empat siklus tersebut juga memang perlu waktu yang maksimal pula agar setiap siklus tersebut dapat terlaksana dengan baik. Sebaiknya LP2M mengadakan training bagaimana menjalin komunikasi efektif dengan berbagai pihak. Bagaimana mengelola jaringan dengan masyarakat, pengusaha, birokrat, politis, dan seterusnya. DAFTAR PUSTAKA LP2M, Panduan KKN SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat), Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2017. Arsip Desa Padaasih Kecematan Cisarua Kabupaten kabupaten Bandung barat. Musayawarah Rencana Pembanguan Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Sumarwoto, Otto. 1991. Relevansi Pendidikan dalam Lingkungan Hidup. Bandung: Universitas Padjadjaran BIODATA PENULIS 1. Nama : Ahmadsyah NIM : 1143060005 TTL : Siboang, 23 Desember 1996 Jurusan : Hukum Pidana Islam Fakultas : Syariah dan Hukum Riwayat Pendidikan SD : SDN 1 Siboang SMP : SMP N 1 Sojol SMA : MAN 2 Model Palu Universitas : UIN Bandung Email : ahmadsyah231296@gmail.com 2. Nama : Vivi Oktaviani NIM :114405039 TTL : Bandung, 18 Oktober 1995 Jurusan : Ilmu Komunikasi Jurnalistik Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Riwayat Pendidikan SD : SD Suruur SMP : SMP N 15 Bandung SMA : SMK N 1 Cimahi Universitas : UIN Bandung Alamat : Jl. Hegarmanah Gang Pani No. 3 Rt. 03/Rw 03 Email : vivioktaviani@gmail.com 3. Nama : Nurafifah Fitrianti NIM : 114207005 TTL : Serang, 15 Februari 1996 Jurusan : Pendidikan Fisika Fakultas :Tarbiyah dan Keguruan Riwayat Pendidikan SD : SDN Walikukun SMP : MTsN Ciwandan SMA : MAN 1 Cilegon Universitas : UIN Bandung Alamat : Gg. Aki Arbad RT.003/RW. 010 Kel. Cipadung Kec Cibiru Email : nurafifah.fitryanti76@gmail.com 4. Nama :Gita Pardiana NIM :1142040047 TTL :Karawang,23 Maret 1995 Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Riwayat Pendidikan . SD : SDN Kalidung Jaya 1 SMP : SMPN 2 Cibuaya SMA : MA Daarul Mughni Bogor Universitas : UIN SGD BDG Alamat :Jl. A.H Nasution no.300, Cipadung, cibiru. Kota Bandung Email :gitafardiana23@gmail.com 5. Nama : Tyas Nurhayati NIM : 1148020306 TTL : Jakarta, 08 Juni 1996 Jurusan : Manajemen Fakultas : FISIP Riwayat Pendidikan . SD : SDIT Al-Kautsar SMP : SMPIT Al-Ichwan SMA : SMAN 1 Cikarang Pusat Universitas : UIN Bandung Alamat : Kosan Pitaloka 1 kamar No.6 Samping DJ Resto Email : tyasnurhayati96@gmail.com 6. Nama : Rini Nuraeni NIM : 1142010067 TTL : Bandung 26-02-1996 Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Fakultas : Tarbiyah dan keguruan Riwayat Pendidikan . SD : MIT Persis 24 Rancaekek SMP : Mts Persis 24 Rancaekek SMA : MA Persis 24 Rancaekek Universitas : UIN Sunan gunung Djati Bandung Alamat : Kp. Babakan cereme 02/06, ds. Linggar, kec. Rancaekek, kab. Bandung Email : rininur784@gmail.com 7. Nama : Rangga Oshi Kurniawan NIM : 1141030174 TTL : Rangkas Bitung, 10 oktober 1995 Jurusan : ilmu alqur'an dan tafsir Fakultas : ushuluddin Riwayat Pendidikan . SD : SDN Sukatani I 2000-2003 SMP : SMP Daar el-Qolam 2 2007-2010 SMA : SMA Daar el-Qolam 2 2010-2013 Universitas : Uin Sgd Bandung Alamat : perum cisoka Indah regensi blok G3/19 rw06/06 Sukatani cisoka Tangerang Banten Email : oshie.pssi@gmail.com 8. Nama : Nizar Al Fadillah TTL : 6 juli 17 Email : nizar.hebat@gmail.com Riwayat Pendidikan SD :SDN Cengkong SMP :MTs Al-Ianah SMA :Sman 5 karawang Universitas : UIN SGD Bandung 9. Nama : Triana Aprilia NIM : 1144050136 TTL : Bandung, 15 April 1996 Jurusan : Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Riwayat Pendidikan . SD : SDN Ibu Dewi 5 Cianjur SMP : SMPN 1 Warungkondang Cianju SMA : SMAN 1 Warungkondang Cianjur Universitas : UIN Sunan gunung Djati Bandung Alamat : Griya Kondang Lestari Blok C No. 4 Rt. 24 Rw. 07 Desa Cikancana Kecematan Gekbrong Kabupaten Cianjur Email : trianaapriliaa@gmail.com 10. Nama : Indriyani Sukmawati NIM : 1147020034 TTL : Cianjur, 27 April 1996 Jurusan : Biologi Fakultas : Sains dan Teknologi Riwayat Pendidikan . SD : SDT Krida Nusantara SMP : SMPN 46 Bandung SMA : SMAN Jatinangor Universitas : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Alamat : Komplek Vijaya Kusuma Blok B 16 no 36 RT07 RW17 Cipadung, Cibiru-Bandung Email : sukmawatiindriyani@gmail.com 11. Nama : Samir Bahru Sidik NIM : TTL : 08 Desember 1984 Jurusan : ilmu alqur'an dan tafsir Fakultas : Ushuluddin Riwayat Pendidikan . SD : SD Sindangkerta SMP : MTsN1 Kota Tasik Malaya SMA : MAN 1 Kota Tasik Malaya Universitas : UIN Sunan gunung Djati Bandung Alamat : desa sindangkerta kec cipatujah tasikmalaya 12. Nama : Rakhe Fazar M NIM : 1148020240 TTL : Denpasar, 2 November 1996 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Riwayat Pendidikan. SD : Al-Husna Bekasi/Al-Azhar Medan SMP : Al-Azhar Medan SMA : SMA Negeri 2 Medan Universitas : UIN Sunan Gunung Djati Bandung Alamat : Jl. Kavling Paledang II No.15 Nagrog Ujungberung Bandung Email : rakhe.gembul@gmail.com 13. Nama : Muhamad Khoerul Manzil NIM : 1143030067 TTL : Bogor, 05 Mei 1996 Jurusan : Hukum Tata Negara ( Siyasah ) Fakultas : Syariah dan Hukum Riwayat Pendidikan . SD : SDN Sirnagalih 05 SMP : SMPN 1 Tamansari SMA : MAN 1 Kota Bogor Universitas : UIN Sunan Gunung Djati Bandung Alamat : Jl. Raya Ciapus PPN Kp. Sukamantri Rt. 03/11 Desa Sukamantri Kec. Tamansari Kab. Bogor Email : manzilkhoerul@gmail.com 14. Nama : Rizki Herdian Halim NIM : 1144010156 TTL : Subang, 01 Maret 1997 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Riwayat Pendidikan . SD : SD Negeri 1 Ciluncat SMP : SMP Negeri 1 Cangkuang SMA : SMA Negeri 1 Katapang Universitas : UIN Sunan Gunung Djati Bandung Alamat : Komp. Sanggar Indah Banjaran blok F4 no.01 Rt. 03 Rw. 06 Desa Nagrak Kec. Cangkuang Kab. Bandung Email : kikiwrizky123@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

makalah gotong royong

makalah hukum adat kekerabatan

MAKALAH NEGARA DAN BANGSA